Rabu, 18 April 2012

Pohon Gaharu masuk kategori Pohon Langka yang dilindungi PBB

Semenjak dahulu kala...sebetulnya orang sudah mengetahui akan berharganya Gaharu ini. Mereka yang mencari nafkah dengan menjual Gaharu kepada pengumpul / pengepul2 gelap berusaha mencari dengan mengekplorasi hutan dengan cara-cara yang masih tradisional. Mereka datang ke hutan, mencari pohon penghasil gaharu, mereka tebang, mereka cari gaharu nya namun ketika tidak ditemukan maka batang pohon tersebut di tinggal begitu saja.

Bayangkan saja, menurut data penelitian pohon penghasil gaharu yang tumbuh di hutan secara alamiah, jarak masing2 pohon itu sekitar 500 m - 1 km. Jadi, kalo di sini ditemukan 1 pohon penghasil gaharu...maka kita baru bisa menemukan pohon penghasil gaharu lagi setelah menempuh jarak 500 m atau 1 km.

Berpuluh tahun ditebangin..akhirnya pada tahun 1995 PBB telah mencantumkan jenis pohon penghasil Gaharu dengan nama Aquilaria Malaccensis telah tercantum dalam CITES Lampiran II (berpotensi terancam punah) dan pada tahun 2004 semua jenis pohon Aquilaria tercantum dalam CITES Lampiran II.

Oleh karenanya, dari tahun ke tahun Jumlah Ekspor Gaharu ke luar negeri mengalami penurunan. Hal ini terjadi bukan karena sepi pembeli namun dikarenakan bahan utama penghasil Gaharu hampir punah. Itulah kenapa semenjak tahun 2000 pemerintah sudah mulai menggalakan pembudidayaan pohon gaharu ini dan mulai mengenalkannya kepada para petani-petani. Hal ini dikarenakan Gaharu adalah salah satu penyumbang devisa Negara dari sektor Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK).

Jadi...demi melestarikan jenis pohon Aquilaria, demi menjaga pemasukan devisa negara, demi meningkatkan taraf kehidupan para petani dan siapapun yang membudidayakannya..AYO SUKSESKAN TANAM 1 MILIAR POHON GAHARU.

Sedikit bocoran : 
- hingga saat ini, Indonesia belum mampu memenuhi quota ekspor Gaharu
- permintaan Gaharu dari Luar Negeri semakin meningkat
- tau ga?..gaharu dengan kualitas dobel super...bisa mencapai Rp. 50 juta perkilo
  bayangin deh kalo kita punya 10 kilo dari hasil tanam 20 pohon...icikiwirr pokoke-lah

Pengertian Gaharu

contoh gambar kayu gaharu

Gaharu adalah sejenis kayu dengan berbagai bentuk dan warna yang khas, serta memiliki kandungan kadar damar wangi, berasal dari pohon atau bagian pohon penghasil gaharu yang tumbuh secara alami dan telah mati, sebagai akibat dari proses infeksi yang terjadi baik secara alami atau buatan pada pohon tersebut, dan pada umumnya terjadi pada pohon Aguilaria .. Kandungan tersebut membuat ciri khas gaharu seperti chromone yang memberikan aroma yang harum.








Sejarah Singkat Gaharu

Pada awal abad ke-3, dalam Nan wu yi zhou zhi (Hal-hal aneh dari Selatan) yang ditulis oleh Wa Zhen dari Dinasti Wu, menyebutkan bahwa gaharu diproduksi di wilayah Rinan, sekarang dikenal sebagai Vietnam bagian tengah, dan bagaimana orang-orang mengumpulkannya dari pegunungan.

Dimulai pada tahun 1580, setelah Nguyen Hoang mengambil kendali atas provinsi-provinsi tengah Vietnam modern, ia mendorong perdagangan dengan negara lain, khususnya Cina dan Jepang. Gaharu yang diekspor dalam 3 varitas yaitu Calambac (ky nam dalam bahasa Vietnam) trem hurong (sangat serupa tetapi sedikit lebih keras dan lebih banyak), dan gaharu itu sendiri. Satu pon Calambac dibeli di Hoi An selama 15 tael dapat dijual di Nagasaki untuk 600 tail. Penguasa Nguyen segera mendirikan kerajaan Monopoli atas penjualan Calambac. Monopoli ini membantu mendanai keuangan negara Nguyen selama tahun-tahun awal aturan Nguyen.

Xuanzang’s travelouges dan Harshacharita, yang ditulis pada abad ke-7 Masehi di India Utara menyebutkan penggunaan produk-produk gaharu seperti ‘Xasipat’ (bahan tulisan) dan ‘minyak aloe‘ di Assam kuno (Kamarupa). Tradisi membuat bahan-tulisan dari kulit gaharu masih ada di Assam.


       Gaharu dikenal dengan banyak nama dalam kebudayaan yang berbeda, “Agar” di India (bahasa sansekerta), Chen-Xiang dalam bahasa Cina, “trem Huong” dalam bahasa Vietnam, dan Jin-koh dalam bahasa Jepang; semua bermakna “insence/dupa tenggelam”  yang mengacu kepada padatan/densitas tinggi. Di wilayah Arab gaharu dan distilasinya dikenal dengan nama Oud demikian juga di wilayah Negara-negara Islam. Di Negara barat penggunaan minyak gaharu esensial dalam minyak wangi dengan nama “oud” atau “oude”. Gaharu dalam Perjanjian Lama dan Kitab Suci Ibrani  diyakini bahwa gaharu dari Aquilaria malaccensis. Di Tibet dikenal sebagai a-ga-ru. Ada beberapa varietas digunakan dalam bahasa Tibet Kedokteran yaitu gaharu unik ar-ba-zhig; gaharu kuning a-ga-ru ser-po, gaharu putih ar-skya, dan gaharu hitam ar-omelan. Di dareah Asam (India) disebut sebagai ogoru, di Indonesia dan Malaysia dikenal dengan gaharu, di Papua Nugini disebut ghara, dalam bahasa Thailand dikenal sebagai Mai Kritsana,  di Laos dikenal sebagai Mai Ketsana