Rabu, 18 April 2012

Sejarah Singkat Gaharu

Pada awal abad ke-3, dalam Nan wu yi zhou zhi (Hal-hal aneh dari Selatan) yang ditulis oleh Wa Zhen dari Dinasti Wu, menyebutkan bahwa gaharu diproduksi di wilayah Rinan, sekarang dikenal sebagai Vietnam bagian tengah, dan bagaimana orang-orang mengumpulkannya dari pegunungan.

Dimulai pada tahun 1580, setelah Nguyen Hoang mengambil kendali atas provinsi-provinsi tengah Vietnam modern, ia mendorong perdagangan dengan negara lain, khususnya Cina dan Jepang. Gaharu yang diekspor dalam 3 varitas yaitu Calambac (ky nam dalam bahasa Vietnam) trem hurong (sangat serupa tetapi sedikit lebih keras dan lebih banyak), dan gaharu itu sendiri. Satu pon Calambac dibeli di Hoi An selama 15 tael dapat dijual di Nagasaki untuk 600 tail. Penguasa Nguyen segera mendirikan kerajaan Monopoli atas penjualan Calambac. Monopoli ini membantu mendanai keuangan negara Nguyen selama tahun-tahun awal aturan Nguyen.

Xuanzang’s travelouges dan Harshacharita, yang ditulis pada abad ke-7 Masehi di India Utara menyebutkan penggunaan produk-produk gaharu seperti ‘Xasipat’ (bahan tulisan) dan ‘minyak aloe‘ di Assam kuno (Kamarupa). Tradisi membuat bahan-tulisan dari kulit gaharu masih ada di Assam.


       Gaharu dikenal dengan banyak nama dalam kebudayaan yang berbeda, “Agar” di India (bahasa sansekerta), Chen-Xiang dalam bahasa Cina, “trem Huong” dalam bahasa Vietnam, dan Jin-koh dalam bahasa Jepang; semua bermakna “insence/dupa tenggelam”  yang mengacu kepada padatan/densitas tinggi. Di wilayah Arab gaharu dan distilasinya dikenal dengan nama Oud demikian juga di wilayah Negara-negara Islam. Di Negara barat penggunaan minyak gaharu esensial dalam minyak wangi dengan nama “oud” atau “oude”. Gaharu dalam Perjanjian Lama dan Kitab Suci Ibrani  diyakini bahwa gaharu dari Aquilaria malaccensis. Di Tibet dikenal sebagai a-ga-ru. Ada beberapa varietas digunakan dalam bahasa Tibet Kedokteran yaitu gaharu unik ar-ba-zhig; gaharu kuning a-ga-ru ser-po, gaharu putih ar-skya, dan gaharu hitam ar-omelan. Di dareah Asam (India) disebut sebagai ogoru, di Indonesia dan Malaysia dikenal dengan gaharu, di Papua Nugini disebut ghara, dalam bahasa Thailand dikenal sebagai Mai Kritsana,  di Laos dikenal sebagai Mai Ketsana

Tidak ada komentar:

Posting Komentar